Rabu, 03 September 2014


5 Serangkai


Pada awalnya, semua orang bangga dengan pilihannya ...
Tapi pada akhirnya, tidak semua orang setia pada pilihannya ...

Saat ia sadar bahwa yang dipilih mungkin tidak sepenuhnya seperti yang diimpikan ...
Karena yang tersulit dalam hidup bukanlah memilih, tapi bertahan pada pilihan ...

Sedikit waktu mungkin sudah cukup untuk menentukan pilihan, tapi untuk bertahan pada pilihan tersebut, mungkin harus menghabiskan sisa usia yang dimiliki.

Dan kini sudah kumiliki sahabat seperjuangan yang saling memberi support, terhadap sesama, meraih cita - cita yang kami inginkan ....

Mereka bukan hanya ku pertahankan tapi juga ku pilih ...








Rabu, 11 Juni 2014

Kesederhanaan tidak membatasi siapa-pun untuk menjadi seseorang yang jauh lebih maju

Wisudawan Ber-IPK 3,96 Itu Diantar Ayahnya dengan Becak


Perhatian para keluarga wisudawan dan puluhan wartawan langsung tersita pada Raeni, Selasa (10/6). Pasalnya, wisudawan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes ini berangkat ke lokasi wisuda dengan kendaraan yang tidak biasa. Penerima beasiswa Bidikmisi ini diantar oleh ayahnya, Mugiyono, menggunakan becak.

Mengapa becak? Ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak yang saban hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis.  Sebagai tukang becak, diakuinya, penghasilannya tak menentu. Sekira Rp10 ribu – Rp 50 ribu. Karena itu, ia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp450 ribu per bulan.

Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan keunggulan dan prestasinya. Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Sempurna. Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96. Dia juga menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.

“Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi,” kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.

Tentu saja cita-cita itu didukung ayahandanya. Ia mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.

“Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon,” kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.

Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan,apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.

“Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimilikinya untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni,” katanya.
Ia bahkan yakin, dalam waktu tak lama lagi akan terjadi kebangkitan kaum dhuafa. “Anak-anak dari keluarga miskin akan segera tampil menjadi kaum terpelajar baru. Mereka akan tampil sebagai eksekutif, intelektual, pengusaha, bahkan pemimpin republik ini,” katanya.

Harapan itu terasa realistis karena jumlah penerima Bidikmisi lebih dari 50.000 per tahun. Unnes sendiri menyalurkan setidaknya 1.850 Bidikmisi setiap tahun.

Selasa, 04 Maret 2014

Hal - hal lucu tentang mahasiswa di kampus





Sekilas tentang kami " Mahasiswa "

Beberapa harapan mahasiswa :
  • 5 hari dalam seminggu Belajar ! 2 hari dalam seminggu kadang diberikan tugas. please, kasih istirahat !! # ngomong sama tugas #
  • Semoga dosen nggak dateng, jadi nggak jadi deh Ujian
  • Minggu ini cuma masuk sampe kamis ! JUMAT udah Libur ! Please no tugas !
  • Libur tanpa PR itu = bisa santai sesantai santai nya ?
  • Jam pelajaran yg sangat dinantikan adalah Jam Pelajaran Kosong. :D
Beberapa alasan tidak pergi ke kampus :
  • Hari ini temen - temen nggak pada ngampus.
  • Lagi sakit -> ( Padahal cuman flu biasa )
  • Bangun Kesiangan, Mahasiswa itu udah repot ngerjain banyak cobaan dari dosen, jadi daripada mereka kena semprot dosen gara-gara telat masuk kelas, mereka lebih memilih ga masuk kuliah ( aduh prinsip dari mana itu yaah :D kalau nggak mau kesiangan cara mengatasinya adalah ngekost di kampus atau rumah dosen :p ).
Ini adalah beberapa celotehan yang kerap sekali keluar dari mulut kita :

Happy pass dosen nggak masuk gara-gara kejebak macet yeeyeyy :D "
Udah tahu telat ngampus, Tapi malah sempet-sempetnya update status facebook dulu "
Klu lagi libur, kangen sama kampus. klu lagi ngampus, malas banget ketemu dosen apalagi ketemu sama yg namanya TUGAS !! "
Sudah siap2 buat pulang, kirain nggaK ada dosen, eeHh tau-nya dateng :( "
 " Rajin n Hobby banget nyatet tapi dipelajarin nggak sama sekali di rumah 'haha :D "
Mahasiswa Jaman dulu kalau kesel sama tugas pasti berdoa sama yg diatas, sekarang malah di update lewat Status dari bangun pagi sampe tidur lagi "
Pada saat PR, Tugas dan Ulangan jadi satu, itu adalah hari terburuk sepanjang masa "
Paling Males Banget Kalu Dosen yg ngajar dan nerangin materi itu bikin ngantuk, kaku, mana suka nunjuk-nunjuk lagi !! Hadehhh "
Soalnya sih emang dikit pak/bu,  tapi jawabannya itu loh "beranak" banyak.. "
Dosenya killer, kalau banyak bolos nanti kena cekal nggak boleh ikut ujian "
Kalau nggak yg masuk kuliah sudah dua kali akan berpengaruh besar pada nilai akhir."#aturanterbarudosen "

Percaya atau tidak, tanpa kita sadari bahwa celotehan ini pernah keluar dari mulut kita lohh !!!!

Intermezo guys, 

ini akan membuat hal yang paling tidak bisa kita lupakan, dimana saat berkumpul dengan kawan - kawan semasa kuliah, bertemu dengan dosen yang karakter dan tingkahnya berbeda - beda, semuanya akan menjadi kenangan untuk kita semua.

Created,
Nisa   


Rabu, 12 Februari 2014

Agar Masalah Tak Jadi Masalah ... ???

Belajar Dari Tukang Kerupuk



Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah alat pengekangnya, begitulah pepatah arab mengatakan. Singkatnya begini, siang tadi aku sholat jumat di Masjid Fatimah Solo. Agak jauh sih jaraknya dari tempatku, harus pake sepeda motor biar cepet nyampe. Tapi, demi memburu Jumatan plus dengerin suara imamnya yang mak nyus merdunya, tak apalah. Yang lebih mak nyos lagi, pulang dari mesjid dikasih oleh-oleh khatibnya. Ya udahlah, nih tak kasih oleh-olehnya meskipun tak tambahin bumbu dikit gak apa2 ya, yang penting rasanya tetep oke. may be…

5 Tips Melerai Masalah

Sebagai orang yang beriman, tentu kita semua ingin masuk surga. Betul nggak???. Ya iyalah…Nah, akan tetapi masuk surga itu tidak mudah kawan. Harus punya tiket istilahnya. Allah Swt berfimran,

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)
Yup, orang yang mengaku beriman dan ingin masuk surga tentunya, mesti akan merasakan ujian, musibah, dan tantangan terlebih dahulu. Dengan ujian ini, maka akan terlihat dengan jelas mana imannya yang benar dan mana yang dusta. Seperti besi, semakin digosok makin mengkilap. Begitulah manusia, semakin ia tahan dengan ujian, maka ia pun akan semakin dekat dengan kesempurnaan iman.



Pada hakikatnya, ujian itu merupakan bukti bahwa Allah memperhatikan kita bukan malah sebaliknya. Namun demikian, sedikit sekali manusia yang menyadarinya bahkan tidak sedikit dari mereka yang mencerca akan kehendak Rabbnya. Wal’iya’dzubillah.

Setiap orang pasti mempunyai masalah. Datangnya ujian dan musibah pun menjadi masalah bagi setiap orang. Tidak ada orang yang hidup di dunia ini yang tidak punya masalah. Tak pandang bulu, entah pedagang, pak presiden, bahkan pak ustad pun mesti punya masalah. Tapi ada satu yang membedakan! Bagaimana cara mereka mengolah masalah itu. Mengapa??? Karena dari sinilah “TKP” dan asal muasalnya orang jadi gila sebab duitnya amblas dibabat penjahat, orang jadi bunuh diri hanya karena diputus pacarnya, sampai bahkan seorang kakek tega menggauli cucunya….uedjan tenan ra ki…Namun demikian tak sedikit dari mereka yang pandai mengolah masalahnya agar tak jadi masalah. Apa dunk tipsnya klo gitu??? Ni dia… gua kasih dah…

1. Siap
Siap Grakkk!!!! Itulah langkah pertama yang harus dimiliki semua orang ketika menghadapi sebuah ujian dan musibah yang menyapanya. Ketika seseorang telah siap dan yakin akan sebuah ujian yang tak tentu kapan datangnya, Insya Allah badai pasti berlalu dengan lugu. Siap dan yakinlah bahwa suatu saat engkau akan didatangi oleh sebuah kerugian, kemlaratan, kebangkrutan, dan semua hal-hal yang tidak ingin ia hadir dalam hidupmu. Karena hakikat dari sebuah masalah adalah suatu keadaan yang bertolak belakang dengan apa yang engkau harapkan. Dan jangan lupa bahwa semua itu adalah datang dari Allah Swt. Akan ia datang semata ujian dari Allah kepadamu ataukah ia datang sebagai akibat dari perbuatanmu, Siaplah untuk menghadapinya.

2. Semua Itu Datangnya dari Allah
Setiap masalah yang ada datangnya dari Allah Swt. Seperti yang saya katakan di atas, akan ia datang semata ujian dari Allah kepadamu ataukah ia datang sebagai akibat dari perbuatanmu. Maka dari itu, kembalikanlah semua itu kepada-Nya dan beristighfarlah agar hatimu menjadi tenang.

3. Tidak Mendramatisir Sebuah Masalah
Sebenernya setiap masalah yang kita hadapi mempunyai simpul intinya. Hanya saja, seringkali kita sendiri lah yang membuat ruwet dan semawrut simpul masalah tadi. Hanya karena sebatang rokok nyawa pun meradang. Sepele banget kan…So, berdiamlah sejenak dan berpikir mencari simpul dan cara bagaimana menguraikannya secara dingin.

4. Evalusi Diri
Ungkapan populer yang pernah diucapkan oleh seorang Umar bin Khatab ra. Evaluasilah diri kalian sebelum kalian akan dihisab nantinya. Hebat! Melihat dan mengaca diri sendiri. Udah manis belum ya hatiku, udah cakep belum ya cara berpikirku, udah mecing belum ya pakaian tingkah lakuku. Benar, bercermin diri merupakan langkah jitu untuk menguraikan yang terjadi pada diri kita. Bisa jadi masalah yang ada adalah akibat ulah kita sendiri. Gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang laut tampak seperti gajah,..eh bisa ya…seperti itulah yang sering kita alami. Yang jelas, pake kaca yang besar agar seluruh tubuh kita terlihat oleh kita sendiri.

5. Tawakal Kepada Allah
Yang terakhir adalah bertawakal kepada Allah. Serahkan saja semua pada Dzat yang Maha Kuasa. Dia lah Sang Raja dari semua masalah. Mintalah ampunan-Nya dan jalan keluar dari-Nya. Jangan putus asa dan jangan mudah menyerah, karena setiap kesusahan pasti ada kemudahan dan setiap engkau temui terjalnya jalan, yakinlah bahwa engkau akan merasakan curamnya turunan.


Kamis, 06 Februari 2014

Indahnya Memiliki Sahabat




Manusia itu selalu hidup berkelompok
Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian
Seandainya pun ada .....................
Sangat disayangkan tidak memiliki " Warna Warni " nan indah dalam hidupnya




Suatu ketika kita pernah menyatakan bahwa si A adalah sahabat kita. ketika si A ditanyakan, siapa sahabat kamu ??? si A menjawab B, C, D. Namun tidak menyebutkan nama kita. Nah dari sinilah kita dapat mencoba berpikir ulang. Apakah kita bukan termasuk sahabatnya ??? Atau ....... apakah kita bukan sahabat yang baik buat dirinya ?? .......

Mungkin teman kita banyak. Kita pergi atau berkumpul dengan teman - teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat kita ??? ........
Karena terkadang temana untuk " Hangout " berbeda dengan sahabat.

Dan sahabat itu adalah ?


Sahabat itu " Setia ", tetap mau bersahabat dengan kondisi suka maupun duka.
Sahabat itu " Menjaga ", menjaga kebersamaan, saling menjaga nama baik dan menjaga hati untuk tetap menjalin indahnya " Persahabatan ".

Sahabat itu " Pengertian ", tidak keberatan meminjamkan bahunya untuk disandarkan, rela dijadikan " Teddy Bear " bila butuh pelukan, menjadi pendengar yang baik walau kadang kantuk mendera hebat, memiliki sepasang kaki yang kuat untuk sekedar berkeliling disaat galau menghampiri.

Seorang " Sahabat " tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Kita akan tetap terasa dekat walaupun terpisah dalam jarak dan waktu. Sahabat sulit dihilangkan dari hati. Dan tanpa sahabat, mungkin kita tidak seperti sekarang ini.

Orang yang kehilangan " Uang " .............
Mungkin kehilangan banyak
Orang yang kehilangan " Harta Benda " .....
Mungkin kehilangan lebih banyak
Orang yang kehilangan " Teman, Sahabat dan Keluarga "
Adalah kehilangan segala - galanya.











Selasa, 28 Januari 2014




Kapankah hati itu menjadi mati?

Hati mati ketika terlalu banyak ditimpa masalah dan kemurungan tanpa dicarikan solusi atau jalan keluarnya.

Hati mati ketika kehilangan kepercayaan kepada orang-orang sekitar.

Hati mati ketika lupa kepada Allah.

Hati mati ketika putus asa dari rahmat Allah.

Hati mati ketika merasa orang lain benci kepadamu.

Hati mati ketika memperolok - olokkan kemampuan dan pendapat orang lain.

Hati mati ketika kelalaian menjalankan ibadah sudah menjadi kebiasaan.

Hati mati ketika tidak mau sportif kepada diri sendiri mengakui kesalahan.

Hati mati ketika tidak menemukan lagi teman setia yang dapat dipercaya.

Hati mati ketika kamu meyakini bahwa tidak ada lagi posisi bagimu di dunia ini.

Hati mati ketika kamu tidak mau lagi untuk membaca dan mentadabburi al Qur'an.

Hati mati ketika kamu tidak mau mengadukan kepada Allah tentang kelemahan dirimu dan minimnya kemampuan, serta kerendahanmu di hadapan manusia.

Hati mati ketika kamu membalas kejahatan dengan kejahatan atau membalas kebaikan dengan kejahatan.

اللهم يا مقلب القلوب والأبصار ثبت قلوبنا على دينك

"Ya Allah, yang Maha Membolak Balikkan hati dan pandangan, kokohkanlah hati kami di atas agamamu".

http://www.pkspiyungan.org/2014/01/kapankah-hati-itu-menjadi-mati_26.html


Rabu, 15 Januari 2014


" Dibalik Do'a yang tak kunjung terkabul "


Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong. Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. 

Lelaki Sholeh : Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan. 
Ustadz : Tersenyumlah ustadz ini. 
Ustadz : Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana ? 
Lelaki Sholeh : Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula. 
Ustadz : Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana ? 
Lelaki Sholeh : Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum
pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz. 
Ustadz : Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. 

Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo do'amu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini ? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta. Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. 

Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja, Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi. Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ. Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya. Semoga kisah ini menjadi dapat pelajaran bagi kita semua... Amin.